Minggu, 16 Februari 2014

CERITA SEORANG KAKAK

KAKAK TERISTIMEWA

Cerita tentang KAKAK memang tiada habisnya, ada saja pola tingkah lakunya yang kadang membuatku tercengang, terharu dan kadang meringis bingung.
KAKAK mungkin dewasa dalam hal berkata-kata, entah kenapa pilihan katanya terdengar terlalu dewasa untuk telinga kita. Bukan sekedar pilihan kata, kadang dia menunggu saat yang tepat untuk mengatakan itu. Sehingga terdengar sangat istimewa. Tapi lepas dari itu kakak hanyalah seorang anak berumur hampir 7 tahun yang kadang sering menangis kembali kerumah karena di jahili temannya dan minta bantuanku untuk menyelesaikannya. Seperti pagi tadi sebelum aku berangkat kerja dan sedang berpakaian, terdengar suara tangisnya masuk kedalam rumah.
Mama tolong bantu aku ma . isaknya sambil memeluk aku. Ada apa abang. Tanyaku ringan , aku tahu ini pasti ada sesuatu dengan ulah temannya.
Bang jamal ma dia pukul aku terus okky jelly aku jatuh .. ma .
Abang .. pasti abang nakal juga deh kok bang jamal sampe kayak gitu , abang selesaiin sendiri dong kalo ada masalah dengan teman abang . Jawabku menghiburnya .
Bagaimana aku menyelesaikan sendiri ma, dia badannya gede gitu, aku kan kecil ma .. katanya sambil sibuk menghapus air matanya.
Akhirnya masalahnya selesai ketika aku pertemukan mereka dan minta mereka untuk saling bermaafan dan berpelukan. Sangat mudah menyelesaikan sebuah masalah ketika kita masih diusia tersebut . Tetapi ketika dewasa , kata maaf dan berpelukan hmmm agaknya akan sulit yah .
Kejadian malamnya lebih membuat aku berpikir bahwa abang sepertinya memang sudah pandai menghargai sesuatu . Ketika pulang kerja kemaren aku mampir ke penjual buah dan beli beberapa macam buah. 1 buah semangka, salak, dan jeruk . Sudah lama kayaknya anak-anak gak makan buah, pikirku . Lalu mampir ke warung untuk beli berbagai macam biscuit dan minuman ringan, agak banyak memang . Biasanya buat cemilan sambil menonton TV.
Sesampainya dirumah minta tolong mbaknya untuk simpan di kulkas .kakak belum tahu karena ketika aku pulang dia sedang sholat magrib di mesjid.
Malamnya sebelum tidur dia berkata kepadaku Mama kalo adek dah tidur, aku mama ke tempat aku yah aku mau bicara penting sama mama .
“Hmmm… serius sekali ada apa nih… “pikirku.
Setelah adek tidur kudekati dia dan bertanya Abang mo ngomong apa tadi
Mama aku mau berterima kasih sama mama, aku sangat berterima kasih ma, mama sudah belikan buah-buah kesukaan aku, dan dikulkas ada banyak makan dan minuman yang aku suka semua . Sebenarnya mama tidak perlu melakukan itu, tapi mama pengen buat aku seneng kan ? . Terima kasih ya ma .., aku sangat sayang sama mama .
Terus dia peluk aku , cium aku dipipi, di mata dan di kening aku. Mau tau rasanya ah seperti seorang putri yang dicintai seorang pangeran

Tidak ada komentar:

Posting Komentar